Resmi Dikukuhkan, Prof Muammar Bakry Sebagai Guru Besar UIN Alauddin

Makassar, ddisulsel.or.id – Prof Dr H Muammar Bakry, Lc MAg telah resmi dikukuhkan sebagai guru besar pada FSH kampus UIN Alauddin Makassar.

Dalam pidatonya Ia menyampaikan argumentasi fiqih ekstrimisme berbasis verifikasi agama “Menakar Dosis Imun Wasathiyah Dalam Menangkal Virus Tatharruf Diniy”.

“Fenomena ekstrimisme dalam beragama yang berkembang saat ini, dan kecenderungan yang dalam semangat beragama seseorang tidaklah seimbang dengan pengetahuan agama yang dimiliki oli ektremis tersebut,” tukasnya, Kamis (16/03/2023).

Katanya melanjutkan, secara historis gerakan ekstrimisme telah terjadi pada umat Islam sejak era kekhalifahan, yakni saat terbunuhnya Ali Bin Abi Thalib oleh Abdul Rahman Ibnu Muljam. Hal tersebut sungguh berbanding terbalik dengan substansi Islam sebagai rahmatan lil alamin.

Menurut Prof Muammar Bakry, moderasi dalam beragama dalam wasathiyah sesungguhnya adalah, beragama yang dapat beradaptasi dengan kearifan lokal serta tidak destruktif atau berpikir secara terorisme.

Ia menegaskan bahwa Islam adalah, prinsip yang mutlak namun kompatibel dalam membentuk seseorang dengan agama haruslah benar dan proporsional, agar tidak berujung pada hal yang negatif (ekstrimisme dalam beragama).

Selanjutnya Prof Muammar Bakry pun mengulas tentang sikap Demazhabisasi dengan slogan kembali kepada Alquran dan Sunnah, secara porsinya menghindari Mall praktek dalam beragama, mesti dilakukan secara benar dan bertanggung jawab tentunya harus didukung dengan ijma ulama agar tidak terjadi ketimpangan dalam pemahaman.

“Sempitnya dalam memahami Islam akan menjadi entry point munculnya ekstrimisme, padahal sesungguhnya aktivitas manusia adalah sebuah ibadah,” ungkapnya.

Prof Muammar pun memberikan sebuah contoh dalam pemaknaan bid’ah sambungnya, ada bid’ah yang sesat, namun ada juga bid’ah yang justru mengarah kepada kebaikan atau disebut dengan bid’ah Hasanah.

“Siapapun yang tidak mengetahui sebuah perbedaan pendapat maka ia tidak akan pernah mengetahui aroma ilmu fiqih,” sebutnya.

Ia pun menguatkan dengan imbauan implementasi mengedepankan wasatiyah sebagai imunitas yang kuat serta menangkal terorisme, sebagai vaksinator terhadap bahaya laten perusak akal sehat para umat.

Pada pengukuhan tersebut terpantau beberapa tokoh nasional yang turut hadir dalam prosesi yang dipusatkan di auditorium II kampus UIN Alauddin Makassar.

Diantara tokoh-tokoh yang hadir kepala Deputi 1 BNPT, kepala BIN Sulsel, Ketua MUI Sulsel bersama jajarannya, Kepala Dinas Pendidikan Makassar, Bupati Gowa, Ketua DDI Sulsel bersama jajarannya, Rektor UIN Alauddin Makassar bersama jajarannya serta beberapa Rektor Universitas yang ada di Makassar, dan AGH M Faried Wadjedy yang juga sempat membawakan testimoni keluarga sekaligus menutup dengan doa.

Kontributor: Nur Abdal Patta

About rizkayadi sjukri