Makassar, ddisulsel.or.id – Ide didirikannya Baitul Maal wat Tamwil (BMT) DDI Sulsel menyeruak saat Pengurus Harian DDI Sulsel melaksanakan rapat bersama Bidang Ekonomi dan Pengembangan Usaha, Sabtu (31/12/2022), yang dipusatkan di Kantor Sekretariat DDI Sulsel Jl. AP Petarani ruko bisnis center 3 blok IIID Makassar. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum DDI Sulsel Gurutta Dr Andi Aderus Banua saat memimpin rapat.
Agenda Pertama rapat kali ini adalah membahas tentang banyak hal yang bisa dikembangkan, diantaranya adalah tentang job PW DDI Sulsel dan PB DDI yang harus dituntaskan sehingga terjadi struktur organisasi yang terarah dan koordinasi yang baik antara PD, PW dan PB ke depannya.
“Selain dari persoalan pertama tadi, maka perlu juga dipikirkan bagaimana agar sekiranya PW DDI Sulsel ini dapat memiliki penghasilan sendiri melalui kiat-kiat usaha sendiri” ucap Andi Aderus.
Selayaknya kita bisa berpikir, lanjutnya, bagaimana mencari dan membuat usaha yang produktif. Salah satu yang terlintas di pikiran saya adalah bagaimana mengumpulkan modal usaha tersebut seperti BMT.

Sangat masuk akal bahwa hampir seluruh organisasi-organisasi besar yang ada itu memiliki jejaring bisnis yang kuat sehingga hal tersebut mampu menopang dan menjalankan roda ke organisasian.
Senada dengan ucapan Ketua Umum, Sekretaris Umum DDI Sulsel Ust Muammar Bakry menambahkan bahwa apa yang disampaikan olehnya itu sangat bagus dan menarik seperti mendirikan BMT, namun yang perlu dilihat adalah ide-ide apa yang perlu kita lakukan sehingga ide-ide ini menjadi real dan nyata bisa dilihat, sehingga ide ini mengikuti uang bukan malah sebaliknya.
“Salah satu contoh yang dapat dilihat secara nyata adalah bagaimana memaksimalkan mencetak kitab-kitab karya Anregurutta Ambo Dalle lalu mendistribusikannya ke madrasah-madrasah dan perguruan tinggi yang ada di Sulawesi Selatan maupun yang ada di luar Sulawesi, sehingga ada nilai atau nominal yang dapat kita kumpulkan melalui percetakan buku ini. Kita kerja sama dengan Percetakan ABRAD yang saat ini telah banyak menulis ulang dan bahkan membuatkan ISBN di setiap kitab Gurutta,” tandas Muammar Bakry.
Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah, lanjut ust Muammar, dengan membuat suatu lembaga yang mengumpulkan dana dari para pengurus sehingga ada dana simpanan wajib pengurus dan ada dana investasi untuk sebuah bisnis sehingga tercipta suatu potensi yang bagus dalam menerapkan ide-ide bisnis tersebut.

Waketum, Nur Hasan, pun angkat bicara terkait persoalan keorganisasian dan mengungkapkan bahwa ada banyak sumber-sumber dana yang dapat dilakukan, misalnya dalam bentuk investasi yang dapat mendatangkan keuntungan bagi ke organisasian
“Salah satu contoh contoh lain yang dapat dilakukan adalah investasi pada marketplace yang sedang digeluti oleh alumni, sehingga kita sebagai pengurus dapat mengalokasikan sejumlah dana untuk diinvestasikan ke usaha tersebut. Nantinya profit dari investasi tersebut akan kita hitung bersama berapa persen yang masuk ke organisasi dan berapa persen yang masuk ke diri kita,” ujar Waketum Nurhasan.
Contoh lain yang dapat kita lakukan, kata Nurhasan, melanjutkan pembicaraannya adalah jika sudah memiliki sejumlah dana, maka usaha lain pun dapat kita lakukan, misalnya membuat restoran atau rest area dan melakukan fun racing dan kalau perlu kita undang pak Akhsa Mahmud owner Bosowa grup pada peresmian usaha tersebut.
Ibu Hajar selaku Waketum I mengatakan bahwa cara agar para pengurus PW merasa memiliki DDI ini misalnya mewajibkan kepada seluruh pengurus DDI Sulsel untuk mengadakan sumbangan wajib yang mirip dengan model koperasi, sehingga tinggal kita sepakati berapa sumbangan wajib yang harus disetorkan oleh para pengurus ini.
“Semua pengurus harus ada sumbangan wajib, dan contoh lain yang dapat dilakukan adalah dengan cara menanam saham yang dikelola oleh pihak DDI, sehingga berapapun jumlah saham yang diinvestasikan itu akan dihitung nilainya dan akan dibagi bersama sesuai dengan nilai saham tersebut” ujarnya.
Dari hasil rapat tersebut disimpulkanlah beberapa keputusan diantaranya Pembuatan BMT Pengurus untuk wadah investasi dan membuat atau membuka rekening di beberapa Bank untuk penyaluran sumbangan wajib dan dana Investasi tersebut.
Kontributor: Nur Abdal Patta