PW DDI Bawakan Materi Ke-DDI-an Pada LDK DDI Mattoanging

Bantaeng, sulsel.ddi.or.id – Pengurus Wilayah Darud Da’wah Wal Irsyad (DDI) Sulawesi Selatan menjadi pemateri dalam kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) yang diadakan oleh Yayasan Darul Falah Pondok Pesantren DDI Mattoanging Kabupaten Bantaeng.

Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Pj Bupati Bantaeng Andi Abubakar ini hadiri oleh para pengurus dan pengasuh pondok, bersama lebih dari 200 santriwan santriwati yang akan mengikuti pelatihan yang berlangsung selama empat hari dimulai sejak tanggal 17-20 Januari 2024.

PW DDI Sulsel yang diwakili oleh Kepala sekretariat Rizkayadi Sjukri dan didampingi oleh staf Abdal Patta, memberikan semangat dan motivasi ke-DDI-an kepada para santri dan menceritakan bagaimana perjuangan dan semangat yang dilakukan oleh Anregurutta Ambo Dalle saat mendirikan pesantren DDI.

Rizkayadi mengawalinya saat Anregurutta bertolak ke Sengkang Kabupaten Wajo untuk belajar pada salah satu ulama yang baru saja kembali dari Saudi Arabia yang bernama Anregurutta H Muh As’ad. Meskipun jika dilihat dari segi umur, Anregurutta As’ad lebih muda dibandingkan dengan Anregurutta Ambo Dalle.

Pria yang kesehariannya sebagai ASN di Kanwil Kementerian Agama ini melanjutkan ceritanya bahwa saat itu Anregurutta tidaklah memandang siapa dan ia umur berapa. Karena yang dilihatnya adalah kedalaman ilmu agamanya, terlebih Anregurutta As’ad lama menimba ilmu agama di Kota suci Mekah.

“Karena Anregurutta adalah orang yang sangat tawadhu, dan cinta agama sehingga hal itu yang mendorong dirinya bersama beberapa ulama lainnya untuk menempuh perjalanan ke Sengkang dan belajar ilmu agama kepada Anregurutta As’ad,” jelas Rizkayadi saat menjelaskan materi ke-DDI-an kepada para santri di ruang kelas ponpes DDI Mattoanging, Bantaeng, Jumat (19/1/2024).

Setelah Anregurutta menimba ilmu di Sengkang, lanjut pria alumni S2 Belanda ini, maka di mintalah oleh salah satu penguasa di Barru, yakni tepatnya kecamatan Soppeng Riaja yang saat itu disebut sebagai Petta Soppeng. Saat itulah Anregurutta membuka pengajian di Mangkoso, lalu kemudian berubah menjadi sebuah sekolah yang bernama Madrasah Arabiah Islamiyah (MAI).

Dari sinilah titik awal Darud Da’wah Wal Irsyad (DDI) berdiri pada tahun 1938 M, selama lebih dari sepuluh tahun lamanya Anregurutta mengajarkan ilmu agama, hingga ia sendiri telah memiliki beberapa murid andalan yang manakala jika ada sesuatu, maka salah satu murid andalannya inilah yang menggantikan dirinya.

Kepala sekretariat ini menjelaskan lebih panjang lagi, setelah sepuluh tahun di Mangkoso, laku Anregurutta hijrah ke kota Parepare dan mendirikan pesantren DDI Ujung Lare, oleh karena dirinya diangkat menjadi Kadi Parepare. Di tempat ini Anregurutta Ambo Dalle menetap selama lebih dari tiga puluh tahun lamanya. Kemudian pindah lagi ke Kabupaten Pinrang tepatnya di Kaballangang dan lagi-lagi ia mendirikan pesantren di sana sebagai tanda kecintaannya terhadap agama.

Perlu diketahui, bahwa DDI sendiri itu diresmikan di Kabupaten Soppeng bersama beberapa ulama lainnya pada tahun 1947, yang diawali dari pendirian sekolah MAI di Mangkoso sebagai cikal bakal berdirinya DDI. Namun Anregurutta Ambo Dalle sebagai pemimpinnya dan menjadi ikon bagi DDI, sehingga siapa pun yang mengenal DDI maka pastilah Anregurutta Abdurrahman Ambo Dalle yang di ingatnya sebagai ikon pendiri dan pembina utamanya.

Kontributor: Nur Abdal Patta

About rizkayadi sjukri