Makassar, ddisulsel.or.id – Tim Kerja Gelar Pahlawan Nasional AG. Abdurrahman Ambo Dalle memaksimalkan kerja di bulan Ramadan kali ini. Kata luar biasa menjadi ungkapan Ketua PW DDI Sulawesi Selatan Dr. Andi Aderus saat mendampingi Ketua Tim Pencantuman Gelar Pahlawan AGH Abdurrahman Ambo Dalle melakukan Audiensi ke lima Pemerintah Daerah terkait Gelar Pahlawan Gurutta Ambo Dalle.
“Luar biasa, dalam sehari Kami dapat bertemu dengan lima pimpinan daerah,” ungkap Andi Aderus seusai mendampingi Tim yang dipimpin oleh Nurhasan didampingi oleh Dr. Abdurrahman Zain, Muhammad Adlan dan Rizkayadi Sjukri
Adapun lima Pimpinan Daerah tersebut adalah Bupati Wajo, Bupati Barru, Walikota Parepare, Bupati Pinrang, dan Bupati Maros. Dipilihnya lima daerah tersebut sebagai napak tilas perjuangan AG Ambo Dalle.
Perjalanan Tim dimulai dengan Audiensi bersama Walikota Parepare Taufan Pawe pukul 12.30. Seluruh Tim meninggalkan Makassar tepat jam 10 pagi. Usai ke Parepare, Rombongan diterima oleh Bupati Barru di ruang kerjanya pukul 15.00.
Bupati Maros pun menerima rombongan saat berbuka puasa di Kediaman DPRD Maros. Bupati Pinrang dan Bupati Wajo siap menerima rombongan tim di Kota Makassar.
Pukul 20.00, tim bertemu dengan Bupati Pinrang di Black Canyon Hertasing dan pukul 24.00 Bupati Wajo juga bersua dengan rombongan di Hotel Four Point.
Andi Aderus pun mengapresiasi langkah cepat dan taktis Tim Kerja. “Lelah pasti, tetapi lima pertemuan membuahkan hasil dengan siapnya para pimpinan tersebut membantu,” ungkapnya.
Nurhasan mengungkapkan bahwa usulan calon Pahlawan Nasional kami harapkan dari Walikota dan Bupati yang menjadi langkah awal Tim kerja mewujudkan Gelar tersebut. “Kami memilih lima pemimpin daerah untuk dapat memberikan usulan Calon Pahlawan Nasional kepada Gubernur melalui Instansi Sosial Provinsi Sulawesi Selatan,” ungkapnya
“Waktu kita sangat mepet. Bulan Agustus pencantuman Gelar Pahlawan sudah digelar di Jakarta dan setiap tahunnya hanya lima orang yang dapat menerima gelar tersebut,” papar Cacank, sapaan Nurhasan.
Tambahnya, Gurutta lahir di Wajo, memulai perjuangan mencerdaskan bangsa di Barru tepatnya di Mangkoso tahun 1938. Selama di Barru, Gurutta juga diangkat sebagai Kadi di Parepare dan pindah ke Parepare mendidikan DDI Ujung Lare. Pemerintah Pinrang menghadiahkan tanah di Kaballangan membuat Gurutta pindah ke Kaballangan.
Cacank pun menambahkan Kabupaten Maros karena di Maros, Gurutta Ambo Dalle diculik masuk ke hutan oleh gerombolan DI/TII.
Usai bertemu dengan para Pimpinan Daerah, Nurhasan berharap Surat Usulan Calon Pahlawan Nasional tersebut dapat dibuatkan dengan segera dan diserahkan kepada Gubernur. “Kami akan mengawal terus surat usulan tersebut, semoga ramadan ini membawa berkah dan kami siap membawanya langsung ke gubernur,” pungkasnya.