Makassar, muisulsel – Salah satu pendiri Darud Da’wah wal Irsyad (DDI) AGH. Prof Ali Yafie telah wafat, Sabtu (25/2) malam.
Sebelum meninggal, AGH Ali Yafie sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Premiere Bintaro, Tangerang Selatan, Banten. AGH. Ali Yafie wafat di usia 96 tahun dengan meninggalkan empat orang anak.
Ketua Umum DDI Sulsel Andi Aderus mengungkapkan belasungkawanya melalui Whatsapp. “Kita saat ini mengalami luka mendalam. Sosok Gurutta saat ini masih menjadi panutan buat kita telah wafat,” Ungkapnya di sela kunjungannya di Dubai.
“InsyaAllah saya atur jadwal kepulangan untuk ke Jakarta sebelum kembali ke Makassar,” Ujarnya.
Kami akan meminta seluruh Warga Addariyah untuk mendoakan Gurutta dan juga shalat Gaib, khususnya untuk seluruh santri yang ada di lembaga pendidikan DDI yang ada di Sulawesi Selatan.
“Kepada seluruh pimpinan Lembaga DDI di Sulawesi Selatan untuk meluangkan waktu beberapa hari untuk mendoakan Gurutta,” Imbaunya.
Sekretaris Umum DDI Sulsel ust. Muammar Bakry menyebut Gurutta sebagai sosok yang cinta kepada ilmu pengetahuan. Di usia senjanya tak pernah berhenti membaca buku bahkan telah menamatkan banyak buku hingga akhir hayatnya. “Hanya fisiknya yang melemah tapi tidak pikun,” Katanya.
Ust. Muammar juga melanjutkan meskipun belajar secara otodidak Gurutta Ali Yafie terkenal dengan kecerdasannya dalam agama maupun ilmu lainya.
“Beliau juga adalah ulama besar yang memiliki komitmen kuat terhadap agama dan bangsa. Beliau juga seorang ulama yang ikhlas meninggalkan keteladanan bagi kita.”ungkapnya pada Ahad (26/2/2022).
Sebelumnya ust. Muammar juga pernah menjenguknya di Rumah Sakit Premier Bintaro Jakarta bersama rombongan pengurus wilayah Darud Dakwah Wal Irsyad (DDI) Sulawesi Selatan pada Sabtu (18/2/2023).
Singkat Biografi, AG Ali Yafie merupakan tokoh Nahdlatul Ulama. Ia dilahirkan di Donggala, Sulawesi Tengah pada 1 September 1926.
AG Ali Yafie juga termasuk Darud Da’wah wal Irsyad (DDI) di Sulawesi Selatan yang dilahirkan tahun 1938 bahkan pernah menjabat sebagai sekertaris dimasa kepemimpinan AG KH Abdurrahman Ambo Dalle. Hingga wafat, beliau saat ini sebagai Ketua Majelis Syuyukh DDI.
Almarhum juga tercatat sebagai pengasuh Pondok Pesantren Darud Da’wah wal Irsyad, Parepare, Sulawesi Selatan pada 1947. Sempat menjabat sebagai wakil Rais Aam PBNU pada Muktamar Krapyak 1989. Ia mendampingi Rais Aam PBNU KH Achmad Shiddiq.
Ketika Kiai Achmad Shiddiq wafat pada 1991, AG Ali Yafie lalu menjadi Penjabat (Pj) Rais ‘Aam hingga 1992.
Tak hanya itu, AG Ali Yafie juga tercatat sebagai Ketua Umum MUI masa jabatan 1990-2000 menggantikan KH Hasan Basri. Ali juga menjadi anggota dewan kehormatan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).